Kamis, 23 April 2020

Kelompok Jamur atau Fungi

Gadis Rantau
Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora,
tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya di tempat yang lembap, bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang sudah busuk) dan parasit (organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya).

Sebelum dikenalkannya metode molekuler untuk analisis filogenetik, dulu fungi dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan/plantae karena fungi memiliki beberapa kemiripan dengan tumbuhan yaitu tidak dapat berpindah tempat, juga struktur morfologi dan tempat hidupnya juga mirip.

Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari kerajaan tumbuhan dan mempunyai kerajaan sendiri karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Namun fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.
 merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan or Kelompok Jamur atau Fungi
Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium. Berdasarkan bentuk hifa jamur dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Jamur Ganggang (Phycomycetes) Pada tempe terdapat benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe membusuk maka permukan tempe akan membusuk.
  2. Jamur Benar (Eumycetes) Jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. 

Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Berdasarkan tempat pembentuk spora dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  1. Ascomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti kantong yang disebut askus. Misal : Penicillium sp.
  2. Basidomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti botol, umumnya jamur ini berukuran besar. Misal: Volvariella volvaceae (jamur merang), Auricula volvaceae (jamur kuping).
  3. Jamur tidak sempurna (Deuteromycetes). Jamur ini tumbuh pada roti, sisa makanan, tongkol jagung, kotoran ternak dan manusia. Biasanya termasuk kelompok jamur penyebab penyakit. Misal: Tinea versicolor penyebab panu dan Aspergilus fimugtus penyebab penyakit saluran pernafasan pada manusia.

Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembap. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembap. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam. Contoh makhluk hidup yang termasuk kelompok jamur adalah jamur roti, ragi tapai, jamur tiram putih, dan jamur kayu.

Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.

Klasifikasi Fungi
Pada klasifikasi 5 kingdom, Myxomycota dan Oomycota termasuk kelompok Protista, yaitu Protista mirip jamur. Jamur dibagi menjadi 6 Filum, yaitu :
 merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan or Kelompok Jamur atau Fungi
1. Chytridiomycota
Chytridiomycota adalah jamur yang bereproduksi dengan zoospora. Divisi ini sering disebut sebagai peralihan antara protista dan fungi. Chytridiomycota dinyatakan termasuk ke dalam kingdom fungi setelah membandingkan susunan DNA pada divisi tersebut. Contoh chytridiomycota adalah Synchytrium endobioticum (patogen pada umbi kentang), Chytridium, dan  Physoderma maydis (noda pirang pada jagung). Berikut adalah ciri-ciri chytridiomycota:
  1. Sebagian besar hidup di air
  2. Beberapa bersifat saprofitik
  3. Bersifat parasit pada invertebrata di air
  4. Mendapatkan nutrisi dengan cara absorpsi
  5. Dinding sel tersusun atas senyawa chitin
  6. Memiliki hifa senositik
  7. Bereproduksi dengan membentuk zoospora berflagel

2. Zygomycotina 
Zygomycota adalah jamur yang menggunakan zigosporangium sebagai alat reproduksi seksual dan zigospora sebagai hasil reproduksi seksual. Selain itu, zygomycota juga dapat melakukan reproduksi aseksual dengan fragmentasi miselium atau spora aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium. Contoh zygomycota adalah Rizopus stolonifer, Rhizopus oligosporus (jamur tempe), dan Rhizopus oryzae (jamur tapai). Berikut adalah ciri-ciri zygomycota:
  1. Memiliki hifa soenositik (bersekat dan tidak bersekat)
  2. Alat reproduksi seksual berupa zigosporangium
  3. Membentuk zigospora
  4. Dinding sel tersusun dari zat kitin
  5. Hidup saprofit
  6. Miselium bercabang banyak
  7. Mempunyai haustoria
  8. Tidak memiliki zoospora
  9. Spora berupa sel-sel berdinding

3. Glomeromycota
Glomeromycota merupakan kelompok jamur yang sebagian besar bersimbiosis dengan tanaman yaitu membentuk mikoriza arbuskuler. Mikoriza merupakan bentuk jamur yang hidup dan bersimbiosis pada akar tanaman tingkat tinggi. Mikoriza membentuk hifa khusus yang tumbuh membentuk miselium yang melingkupi ujung akar. Beberapa jenis tanaman pertanian bergantung pada mikoriza untuk dapat tumbuh optimal.

Glomeromycota mula-mula termasuk dalam kingdom Zygomycota, tetapi Walker dan Schubler pada tahun 2002 memisahkannya menjadi kingdom tersendiri karena terdapat perbedaan dengan Zygomycota. Ciri- ciri umum Glomeromycota :
  1. Kelompok jamur yang bersimbiosis dengan tanaman membentuk Mikoriza Arbuskular (Arbuskular : tempat pertukaran makanan antara jamur dengan tanaman inang )
  2. Obligat biotrop (parasit pada tumbuhan hidup )
  3. Asexual(membentuk spora diluar inang) dan sexual (Gigaspora)
  4. Tidak bersepta (non-septa)
  5. Dinding hifa mengandung kitin, chitosan dan polyglucuronic asam.
  6. Menghasilkan spora multinukleat berukuran besar dan berdinding tebal / klamidospora
4. Ascomycotina
Ascomycota adalah jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya  yang disebut askus. Askus berbentuk seperti kantung kecil. Alat reproduksi aseksual berupa hifa. Contoh ascomycota adalah Saccharomyces cerevisiae (fermentasi alkohol) dan Aspergillus flavus (penghasil racun aflatoksin). Berikut adalah ciri-ciri ascomycota:
  1. Hifa bersekat
  2. Alat reproduksi seksual berupa askus
  3. Umumnya hidup saprofit
  4. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan
  5. Memiliki banyak inti sel
  6. Sebagian besar multiseluler
  7. Spora tidak berflagela
  8. Bentuk tubuh seperti mangkuk

5. Basidiomycotina
Basidiomycota adalah jamur yang bereproduksi aseksual dengan membentuk spora di atas sel yang disebut basidium. Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk spora konidia. Contoh basidiomycota adalah Volvariella volvacea (bahan makanan),  Puccinia graminis (penyakit pada tebu), dan Ustilago scitamanae (parasit pada Graminae). Berikut adalah ciri-ciri basidiomycota:
  1. Hifa bersekat
  2. Multiseluler
  3. Vegetatifnya memiliki satu inti haploid
  4. Memiliki basidiokarp
  5. Badan buah berbentuk seperti payung atau kuping
  6. Umumnya hidup saprofit
  7. Beberapa jenis dapat dijadikan sumber makanan

6. Deuteromycotina
Deuteromycetes/deuteromycota/deuteromycotina adalah jamur yang belum diketahui proses reproduksi seksualnya. Reproduksi aseksual dilakukan dengan konidia. Contoh deuteromycetes adalah Aspergillus wenti, Tinea versicolor, dan Trichophyton. Berikut adalah ciri-ciri deuteromycota:
  1. Hifa bersekat
  2. Reproduksi aseksual dengan konidia
  3. Dinding sel terbuat dari zat kitin