JATAGEMPOL, PRABU adalah raja raksasa di negara Guwabarong. Ia masih keturunan Prabu Kalasasradewa, raja raksasa di negara Guwamiring yang tewas dalam pertempuran melawan Prabu Pandu. Karena ia dan prajuritnya menyerang negara Mandura untuk merebut Dewi Arumbini, istri Arya Prabu Rukma.
Karena ketekunannya bertapa, Prabu Jatagempol menjadi sangat sakti, berwatak angkara murka, bengis dan selalu ingin menangnya sendiri. Prabu Jatagempol menikah dengan Dewi Jatagini, dan mempunyai seorang anak bernama Kalasrenggi.
Untuk membalas dendam kematian ayahnya, Prabu Kalasasradewa, Prabu Jatagempol menyerang negara Amarta. Ia ingin membinasakan keluarga Pandawa yang merupakan keturunan Prabu Pandu. Prabu Jatagempol tewas dalam pertempuran melawan Arjuna. Tubuhnya hancur terkena panah Kyai Sarotama.
Dendam keluarga itu rupanya masih berlanjut. Isteri Jatagempol bernama Jatagini mendidik anaknya, Kalasrenggi dengan berbagai kesaktian untuk membalas kematian ayahnya. Setelah merasa cukup kesaktiannya, Kalasrenggi pergi mencari Arjuna untuk menuntaskan dendam keluarganya. Dalam perjalanan mencari Arjuna, ia bertemu dengan sorang ksatria yang tampan mirip Arjuna. Ksatria tampan itu memang anak Arjuna bernama Bambang Irawan. Keduanya lalu terlibat pertempuran sengit. Kalasrengi berhasil meringkus Bambang Irawan dan segera menggigit lehernya. Bambang Irawan menghunus keris dan menusuk dada Kalasrenggi dengan harapan Kalasrenggi melepaskan gigitannya. Tapi Kalasrenggi, cucu Jatagempol itu tidak mau melepaskan, justru menguncinya. Irawan dan Kalasrenggi mati sampyuh.