Pengertian mulsa
Mulsa adalah penutup permukaan bedengan tanaman sehingga pemulsaan dapat diartikan sebagai penutupan permukaan bedengan dengan bahan organik atau lembaran plastik.
Fungsi Mulsa dan pupuk serasah
Pemulsaan dan pupuk serasah berfungsi untuk:
Menghemat air
Mencegah erosi
Menghambat pertumbuhan gulma
Menjaga keseimbangan suhu tanah dan lapisan udara di dekat tanah sehingga tanah tidak menjadi terlalu panas
Menjaga sari-sari makanan dalam tanah terhadap pencucian dan penghanyutan oleh air hujan.
Menjaga kondisi tanah tetap remah dan tidak cepat padat
Mencegah penyakit tanaman yang timbul akibat percikan tanah oleh air hujan
Menjadi sumber bunga tanah atau humus
Meningkatkan mutu hasil pada tanaman
Memperlancar kegiatan jasad renik tanah seperti cacing tanah yang sangat membantu petani dalam penyuburan tanah.
Jenis dan bahan mulsa
1) Mulsa Organik
Mulsa organik adalah sisa-sisa tanaman (serasah) seperti potongan-potongan daun, ranting dan serbuk gergajian yang dipergunakan untuk menutup peermukaan bedengan tanaman. Hasil akhir dari proses pemulsaan organik adalah terbentuknya pupuk serasah.
2). Mulsa plastik hitam perak (MPHP)
MPHP adalah lembaran plastic hitam yang salah satu sisi lembarannya berwana perak. Sisi lembaran yang berwarna perak tersebut akan menjadi permukaan atas bedengan setelah MPHP tersebut dipasang. Disamping itu ada juga penggunaan mulsa plastik biasa tidak berpermukaan warna perak.
Alat dan bahan untuk pemasangan mulsa
Alat yang diperlukan untuk pemasangan mulsa organiak adalah: coper atau parang untuk pemotong bahan organik seperti jerami, pelepah pisang, batang jagung dsb. cangkul, sekop untuk menempatkan potongan bahan organik pada permukaan bedengan secara merata. Alat yang diperlukan untuk pemasangan mulsa plastik adalah Potongan-potongan bambu yang dibuat menjadi patok-patok dan potongan penjepit plastik (paku) pada bedengan
Kesesuaian bahan mulsa
Penanaman sayuran daun dapat menggunakan mulsa plastik MPHP atau mulsa serasah/jerami. Kesesuaian bahan mulsa tersebut bergantung pada system penanaman yang digunakan dalam penanaman sayuran, apabila penggunakan system organik maka penggunaan serasah/jerami akan lebih sesuai.
Perhitungan kebutuhan mulsa berdasarkan luasan lahan yang akan ditanami dan jenis mulsa yang akan digunakan.
Mulsa organik jerami
Penentuan jumlah mulsa yang dibutuhkan suatu tanaman umumnya didasarkan pada hasil-hasil penelitian atau percobaan – percobaan dengan prinsip bahwa setiap tanaman membutuhkan sejumlah mulsa jerami dalam dosis tertentu.
Mulsa plastik
Mulsa plastik yang ada pada saat ini mempunyai lebar tertentu, yaitu sekitar 110 cm. Dengan demikian kebutuhan mulsa plastik hanya bergantung pada panjang dan jumlah bedengan dan kebutuhan totalnya dapat mengikuti rumus sebagai berikut. Tanaman-tanaman yang sudah biasa menggunakan mulsa dari jerami antara lain, kentang, kedelai, Bawang putih dataran rendah, semangka, dan melon.
Mp = P
Mp total = P x Nb
Keterangan:
Mp = Kebutuhan mulsa plastik per bedengan
Mp total = Kebutuhan total mulsa plastik
P = Panjang bedengan
Nb = Jumlah bedengan
Penyiapan Alat dan bahan untuk pemasangan mulsa
Alat yang diperlukan untuk pemasangan mulsa organik seperti: coper atau parang, cangkul, sekop dan bahan organik seperti jerami, pelepah pisang, batang jagung dsb, demikian pula potongan-potongan bambu yang dibuat menjadi patok-patok dan potongan penjepit plastik (paku) sebagai Alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan mulsa plastik pada bedengan perlu disiapkan dengan cermat sebelum dipasang.
Prosedur Pemasangan Mulsa
Mulsa serasah/jerami dapat dipasang dengan cara menaburkan serasah/jerami setebal 3-5 cm ke permukaan bedengan yang akan ditanami sayuran. Pemasangan mulsa PHP sebaiknya dilakukan pada saat panas matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat.
Teknis pemasangannya cukup oleh 2 orang untuk satu bedengan. Caranya tariklah kedua ujung mulsa pada bedengan, kaitkan salah satu ujungnya pada bedengan menggunakan pasak penjepit mulsa. Setelah kedua ujung mulsa PHP terkait erat pada bedengan,dengan cara bersamaan tariklah mulsa pada kedua sisi bedengan setiap meternya secara bersamaan. Kaitkan kedua sisi mulsa dan bedengan dengan pasak penjepit tadi sehingga seluruh sisi mulsa terkait rapat pada bedengan. Setelah selesai pemasangan, bedengan-bedengan dibiarkan tertutup mulsa PHP selama 3–5 hari sebelum dibuat lubang tanam. Tujuan agar pupuk kimia yang diberikan dapat berubah menjadi bentuk tersedia sehingga dapat diserap tanaman.
Demikian artikel Pengertian Mulsa, Fungsi, Jenis, dan Prosedur Pemasangannya semoga bisa bermanfaat.